Thursday, 11 July 2019

Jakarta, I'm In Love !!

Jakarta, kota yang terkenal dengan sebutan Kota Metropolitan karena populasi penduduk yang cukup besar, kota yang terkenal dengan banjir tiap tahunnya dan masih banyak lagi sebutan lainnya, ternyata memiliki wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Tak heran jika banyak turis domestik maupun turis asing yang ingin megunjungi Jakarta.

Menghabiskan waktu seminggu di Jakarta rasanya masih tak cukup untuk menyusuri setiap lokasi wisata yang ada di  Jakarta. Dengan akses yang cukup mudah, dan murah untuk menaiki transportasi umum untuk menuju ke setiap lokasi wisata. Hmm kalau mampir Jakarta jangan lupa siapin uang elektronik yess, karena tranportasi umum seperti krl, mrt nya menggunakan uang elektronik. 

Yukk, mari kita bahass satu-persatu wisata di Jakarta yang cukup populer yaah, yang aku kunjungi selama di sana :)).

Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia, tidak hanya menampilkan bentuk rupa uang Indonesia jaman dahulu, tetapi juga menampilkan miniatur seperti peristiwa sejarah jaman penjajahan. Museum di sini menurutku sih ya sudah lumayan modern. Kita tidak membutuhkan guide wisata museum untuk menjelaskan peristiwa apa dan bagaimana sejarahnya, hanya dengan berdiri di atas tempat yang sudah di tetapkan, kita bisa mendengarkan penjelasan dari benda tersebut. Hmm mengagumkan kan ..

Museum ini juga menampilkan seperti apasih kostum-kostum yang dipakai waktu itu, waktu peperangan jaman dahulu dan seragam untuk pejabat-pejabat. Nah aku tampilkan kostum-kostum yang disimpan di musuem ini yaa, tapi aku lupa sih ini kostum untuk apa ajaa hehe :)). Yang ada bendera Jepang, sepertinya itu adalah seragam untuk tentara Jepang yess. 

 
Kostum Jaman Penjajahan
source : dokumen pribadi

Selain itu, kita juga disajikan evolusi bentuk uang jaman dahulu hingga yang masih hits sampai saat ini, mulai dari uang koin hingga uang kertas, hingga bentuk uang dari negara-negara yang ada di dunia. Sayangnya aku gasempet motoin satu-satu yes karena banyaaaaakkkk bangettt. Cuman ini yang berhasil aku fotoin.



Evolusi bentuk uang rupiah dari masa penjajahan hingga sekarang
source : dokumen pribadi


Nahh seperti yang ceritakan sebelumnya, museum ini juga menampilkan miniatur emm bukan miniatur sih lebih tepatnya gambaran peristiwa yang lalu, seperti diakannya konferensi seperti itu atau semacam pertemuan di ruangan yess. Seperti foto dibawah ini.

Miniataur peristiwa lampau
source : dokumen pribadi

Museum Bank Indonesia ini sangat amat luas yaa dibandingkan dengan Musem Bank Indonesia yang ada di Surabaya. Kamu bisa mengitari area ini sampai kamu capeek hehe. Kamu juga bisa melihat betapa besar dan luasnya Museum ini. Ada miniatur yang cukup menggambarkan peta dari museum ini.

Miniatur Museum Bank Indonesia
source : dokumen pribadi
Selain itu, ada beberapa spot foto yang menarik loh bagi kamu pencita fotografi. Foto pada bagian tengah gedung museum memang menjadi pilihan yang menarik karena pemandangan yang cukup unik yaaa, seperti gambar ini yess ..

Bangunan Bagian Tengah
source : dokumen pribadi


Dari yang sudah aku sebutin sebelumnya, masih ada lagi lho yang disajikan museum ini, seperti miniatur penyimpanan emas batangan. Ini miniaturnya aja yaa, emas yang asli ngga disimpan disitu karena bahaya nanti kalau sampai di curi orang ya kaaann ..

 
Miniatur emas
souce : dokumen pribadi

Kalau tidak salah tiket masuk ke museum ini muraah meriaah cukup dengan harga 5 ribu rupiah saja, kalian bisa bermain dan belajar, selain itu kalian bisa foto-foto dengan banyak spot foto yang menarik.

Wisata Kota Tua

Hmm, gak jauh dari museum Bank Indonesia sekitar beberapa kilometer aja nih terdapat wisata lagi namanya Wisata Kota Tua. Ada beberapa wisata yang bisa dikunjungin sih di wisata Kota Tua ini, yaitu Museum Fatahilah, Museum Wayang dan lain-lain. Hmm sepanjang masuk di wisata ini, akan ada beberapa orang yaa yang menjual jasa mereka. Yaa ada yang menawarkan untuk melukis wajah kalian, berdandan seperti noni-noni belanda, patung tentara dan masih banyak lagi. Jika kalian ingin berfoto bersama mereka, biayanya cukup murah loh, kalian hanya kasih mereka seikhlasnya, tapi yang namanya seikhlasnya juga yang wajar ya gaess.

Setelah masuk lagi, akan ada Museum Wayang. Nahh di museum ini kalian bisa melihat bentuk-bentuk wayang yang beraneka ragam yaa. Selain itu, juga ada museum Keramik. Mungkin di museum ini menawarkan bentuk-bentuk keramik dan perabotan yang berasal dari keramik, mungkin yaa soalnya saya gatau gaee ga sempet masuk ke sana karena waktu yang cukup singkat heheh. Oh ya tiket masuk di museum-museum ini juga murah yaa hanya 5000 rupiah aja lo gaess.

Setelah kalian lelah mengitari museum-museum, jangan khawatir gaess di sana ada Cafe, yess Cafe Batavia. Di Cafe ini cukup merogoh kocek yang besar yaa. Biasanya yang ada di dalam Cafe tersebut adalah bule-bule, tapi jarang sih wisatawan lokal yang berduit juga nongkrong di sana. Desain bangunan yang unik, juga merupakan daya tarik pengunjung untuk sekedar foto atau bersantai di Cafe Batavia ini ya gaess.

Cafe Batavia
source : dokumen pribadi
Di depan Cafe Batavia ini ada Museum Fatahillah. Museum ini menawarkan tempat-tempat pengadilan dan ruang bawah tanah yang dipakai saat jaman penjajahan dahulu tapi ya sudah dilakukan beberapa kali renovasi yaa gaess. Dengar-dengar desain dari museum Fatahilah ini mirip dengan desain Istana Dam di Amsterdam, Belanda. Di Bagian Belakang Museum ini terdapat Meriam loh. Kalian Bisa foto bersama Meriam di sini heheh. Ininih penampakan dari Museum Fatahilah yess.
Museum Fatahilah
source : dokumen pribadi
Depan Museum ini, ada Lapangan Fatahilah. Lapangan ini yang biasanya ramai pengunjung, hanya sekedar berfoto, menikmati udara wisata kota tua. Kalian juga bisa mengelilingi lapangan Fatahilah ini dengan sepeda loh. Dengan harga kurang lebih 30000 rupiah saja kalian bisa memakai sepeda selama sejam dan ada topinya juga ya gaess. 

Keluar dari wisata ini, ya tepatnya di belakang Wisata Kota Tua ini, masih ada lagi wisata lagi yang bisa kalian kunjungin, seperti Toko Merah dan Rumah akar. Sayangnya, waktu eke mau nyamperin ituu nggak ketemu gaess, cuman ketemu Toko Merah yang yaa menurut aku sih biasa aja, dan tokonya juga tutup gitu. Karena ga jadi ke sana kita nemuin spot foto yang cukup bagus juga yaa. Wisata sungai di tengah kota. Namanya Jembatan Apung

Jembatan Apung
source : dokumen pribadi

Nah kayak foto di atas, mungkin itu bisa jadi wisata sungai cuman wak eke ke sanaa gerbang menuju sungainya di tutup gatau kenapa sih yes..

Monumen Nasional

Monumen Nasional yang sudah terkenal dengan icon Jakarta ini ternyata sangat luas sekalii yaa. Aku yang mengira MONAS hanya sekotak doang, ternyata gue salah men, kira-kira butuh waktu seharian untuk menyusuri semua yang ada di MONAS eh ini lebay sih wkwk tapi MONAS emang luas banget yaa. Ini nih penampakan Monasnya yaa..

Monas
source : dokumen pribadi
Kalian juga bisa liat ramainya kota Jakarta dari ketinggian dong yaa, masuk ke menara Monas itu. Sayang waktu ke sana sudah tutup kayaknyaa yaa, karena sudah lumayan sore gitu deh. Kalau kalian merasa capek mengelilingi MONAS yang senegitu besarnya dengan jalan kaki, eitss gausah khawatir yaa, di sana menyediakan persewaan sepeda. Dengan mendownload aplikasi Gowes di Playstore atau Appstore yes. Biaya sewa sepeda untuk 5 jam pertama gratis dong. Kalian bisa berolahraga sambil berwisata di sini ya kaann.  Kalau jam selanjutnya sih sepertinya dikenakan biaya kurang lebih 5000 rupiah per jam yaa.

Gowes di Monas
source: dokumen pribadi
Sepedanya kayak gambar di atas itu ya gaess, warna ungu dan kuning. Sayang, sepedanya agak kurang terawat gitu. Banyak rem-rem yang sudah lepas, pedal yang kadang tidak ada, dan kunci dari sepeda yang kadang juga tidak bisa dibuka. Yah, mungkin sarana umum dan banyak pemakai tapi biaya perawatan sepedanya lebih mahal dibandingkan biaya sewa sepedanya jadi ya gitu banyak yang rusak. Nahh, selain itu dikawasan ini ada spot seperti kolam-kolam gitu gaess yang gak kalah menarik untuk dijadikan spot foto heheh dan ada juga spot taman seperti gambar di bawah ya gaess.

Taman di Monas
source : dokumen pribadi
Kalau kalian bisa mengambil angle yang sesuai dan cocok, pasti hasil foto kalian akan sangat bagus. Apalagi mengambil angle Monas dari kolam yang dekat dengan pagar di Sore hari, dengan cahaya sinar matahari yang malu-malu ingin segera pulang yang menjadikannya hasil foto jadi top markotop dehyaa,,


Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Stadion Gelora Bung Karno 

Hmm, kalian tahu Jembatan Penyeberangan Orang atau yang dikenal dengan JPO?  Yah, jembatan yang dipruntukkan untuk orang yang ingin menyebrang jalan agar tidak menganggu lalu lintas jalan kendaraan bermotor. Seiring berjalannya waktu, JPO yang ada di Indonesia khususnya Jakarta mengalami perbaikan dan menarik perhatian untuk menjadi tempat/spot foto. Salah satunya adalah JPO yang berada di dekat stadion Gelora Bung Karno ini.

JPO Stadion Gelora Bung Karno
source : dokumen pribadi
Dengan desain yang sangat unik, tentunya sangat menarik perhatian orang hanya untuk lewat dan berfoto saja heheh, termasuk aku nih. Ketika malam hari, akan ada lampu warna-warni yang akan menghiasi dinding-dinding putih ini, seperti neon gitu.

Sekian penjelajahanku di kota metropolitan ini gaess, see yaaa..

Tuesday, 9 July 2019

Secuil Surga Wisata ada di Bandung



Yaahh, setelah kurang lebih 4 tahun lamanya saya berhenti memposting tulisan yak, dikarenakan banyak gangguan mulai dari perkuliahan maupun gangguan pribadi yang berkaitan dengan hati.. #eaaa. Kali ini saya akan melanjutkan postingan yang sebelumnya, yah trip to Bandung

Bandung yang terkenal dengan Kota Kembang, Paris Van Java ini memiliki banyak wisata loh, mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata kebudayaan sampai dengan wisata gedung bersejarah, salah satunya adalah Gedung Sate. Gedung Sate yang dibangun pada masa belanda ini sudah kurang lebih 100 tahun berdiri. Ornamen 6 tusuk sate yang berada diatas menara sentral merupakan ciri khas dari "Gedung Sate" ini. Saya nggak bisa cerita panjang lebar mengenai gedung ini, karena mimin gasempet mampir kesini yess. Kalian bisa lihat penampakaan Gedung Sate seperti dibawah ini.

Gedung Sate
source : gedung sate


Nah, karena wisata sebelumnya mimin nggak kunjungin, selanjutnya mimin akan cerita nih, wisata yang mimin kunjungin selama berada di Bandung :)).

Tangkuban Perahu 

Tangkuban perahu, salah satu tempat yang ingin aku kunjungin dari beberapa wisata alam di Bandung. Di sini kita bisa melihat kawah dari Gunung Tangkuban Perahu. Untuk mencapai ke sini juga cukup dekat dari Kota Bandung, hanya sekitar 20km ke arah utara. 
 

Kawah Tangkuban Perahu
source : dokumen pribadi

Harga tiket masuk Tangkuban perahu juga cukup murah ya sekitar 20.000 untuk hari biasa dan 30.000 rupiah untuk akhir pekan. Jika kamu pergi berombongan naik bus, biasanya bus diparkir ya lumayan jauh dari si Gunung Tangkuban Perahu, eits. tapi jangan khawatir di sana ada angkutan umum seperti minibus yang akan membawa kita ke tempat wisata.

Sekitaran Gunung Tangkuban Perahu
source : dokumen pribadi







Hmm, jika kalian tidakcukup kuat dengan bau belerang dan tidak membawa masker, jangan khawatir di sana banyak penjual yang akan menawarkan masker, topi boneka dan lain-lain. Jika kalian lelah dan ingin menyantap makanan di hawa yang dingin tersebut, di sana juga tersedia warung-warung yang menyediakan makanan hingga souvenir. Bagi kalian yang muslim, di sana juga tersedia mushola di deket pegunungan itu. Musholanya cukup luas dan nyaman. So, kalian bisa enjoy menikmati wisata.

Farm House Lembang

Di sini kita bisa melihat peternakan dan perkebunan bergaya ala Eropa dengan harga tiket masuk yang lumayan terjangkau hanya 20.000 rupiah saja. Tiket tersebut nantinya akan ditukarkan dengan susu  dengan aneka rasa, ada rasa coklat, stroberry, melon, dll. Kalau kalian suka foto-foto bergaya dan lain-lain tempat ini bisa menjadi pilihan wisata kalian.

Kincir angin Belanda
source : dokumen pribadi



Salah satunya ada kincir angin yang sama seperti yang ada di belanda, ya itu cuman miniaturnya aja yaa. Seperti contoh foto di atas. Dekat dengan lokasi kincir angin terdapat rumah hobit, mirip seperti yang ada di film-film hollywood yes. Rumahnya kecil mungil kayak akuu heheh. Pengunjung bisa berfoto dan bergaya di rumah hobbit. Nampaknya kalau masuk di rumah hobbitnya nggak bisa yess, karena rumah hobbitnya diberi batas pagar kayu itu supaya nggak rusak mungkin.

Rumah Hobbit
source : dokumen pribadi
Lanjut ke wisata yang ada di Farm House selanjutnyaa taraaa, gedung dengan gaya ala-ala Eropa. Sedikit menggambarkan yang ada di Eropa lah yaa, seenggaknya kalian bisa menikmati suasana Eropa ditambah lagi dengan cuaca yang dingin mendukung suasana Eropa heheh.

Gedung ala Eropa
source : dokumen pribadi
Jika menurut kalian merasa hanya gedung-gedung ala Eropa masih kurang untuk menggambarkan gimana sih menjadi orang Eropa. Eittss, jangan khawatir disini juga menyediakan persewaan kostum ala noni-noni belanda lohh. Dengan harga sekitar 100.000 rupiah untuk 2 jam yaa. Kalian bisa keliling mengitari Farm House dengan memakai kostum ini, sekalian cekrek-cekrek ditempat yang kalian suka.

Kostum Noni Belanda
source : dokumen pribadi
Selain itu disini sepertinya juga menjual bibit-bibit tanaman yang cukup beragam loh. Di sini juga menjual makanan seperti ketela yang biasa digunakan untuk cemilan. Dan jika kalian memang lapar, anda tidak usah bingung, di sini juga terdapat cafe-cafe untuk tempat bersantai dan menikmati suasana dan makanan di sini.


Lokasi Bibit Tanaman
source : dokumen pribadi
Selain itu, ada juga spot foto dengan ala-ala air terjun. Yah ini cuman air terjun buatan yaa jadi kolamnya cuman seupil doang, seperti yang ada di gambar di bawah ini.


Air terjun Buatan
source : dokumen pribadi
Selain itu, masih ada destinasi bunga-bunga, atau taman bunga lebih tepatnya yaa. Seperti gambar di bawah ini bunga lavender. Di dekat situ juga terdapat tempat seperti tempat pertemuan yang digunakan untuk rombongan tak lupa dengan wisata makanan di dekatnya yaa.

Taman Bunga
source : dokuman pribadi
Setiap tempat wisata tentunya menyediakan souvenir dong. Jika kadian lupa membeli souvenir ketika berada di dalam Farm House, jangan khawatirr. Di area luar dekat dengan parkiran juga akan menawarkan souvenir yang lucu-lucu nggak kalah dengan yang ada di dalam wisata yaa. Dengan desain toko yang menarik seperti gambar di bawah, ada juga di dalam mobil kayuu yang unik (nggak sempat foto) dan masih banyak lagi deh pokoknya. Kalian pas ti sukaakk.

Penjualan souvenir
source : dokumen pribadi
Oiya catatan yaah, kalau kalian kesini jangan weekend atau hari libur deh. Di jamin ramai banget oleh pengunjung yang penasaran sama tempat ini. Parkir sampai di luar area Farm House dan orang yang datang juga berjubel apalagi biasanya yang datang pada bawa rombongan beberapa bus.

Floating Market Lembang

Floating Market Lembang merupakan wisata yang menampilkan banyak sekali pemandangan maupun souvenir dan panganan. Tiket masuk ke floating market cukup murah loh, dengan harga 15.000 rupiah untuk weekdays dan 20.000 rupiah untuk weekend. Tiket masuk tersebut nantinya bisa ditukarkan dengan minuman yang ada di depan pintu masuk ke floating market. Tiket bisa ditukar ketika akan masuk atau akan pulang asalkan tiket tersebut tidak hilang yes.


Welcome to Floating Market
source : dokumen pribadi
Ketika masuk, kalian akan disajikan hamparan danau dan pemandangan yang menakjubkan. Bagi anda yang suka fotografi, tempat ini banyak menyajikan spot foto yang gak kalah menarik loh asal kalian bisa mengambil angle yang bagus.
Danau buatan sekitaran floating market
source : dokumen pribadi


Sepanjang kalian mengelilingi floating market, di sana akan tersedia warung-warung ya bukan warung sih lebih tepatnya mirip toko kecil yang menjual makanan ataupun souvenir dari floating market. Ya kalau di sini, harga souvenir agak sedikit mahal yaa. Selain itu kalian akan menemui taman angsa. kalian bisa foto dong di depan pagar dari taman angsa ini, angsanya ga akan keluar kok heheh :).


Taman angsa
source : dokumen pribadi
Selain itu, di sini juga ada domba. Pengunjung bisa memberi makan domba-domba itu juga loh, dengan membeli makanannya pada petugas. Sayangnya, aku takut pas mau foto sama domba-domba kecil ituu, jadi tidak ada dokumentasinya yaa :)).  Nah yang paling utama di sini nih, wisata pasar apung. Pasar apung di sini cuman menggambarkan sedikit saja yaa seperti pasar apung yang ada di kalimantan, karena di sini cuman danau buatan kaan. Di sana menyajikan beberapa makanan daerah dan lain-lain. Yang menariknya sih, pengunjung tidak bisa membeli makanan tersebut dengan uang rupiah biasa loh, di sini menggunakan koin. Kalian bisa menukarkan uang kalin di tempat-tempat penukaran koin yang ada di lokasi pasar yaa, kalau tidak salah harganya mulai 10k hingga 20k. Kalau harga makanannya juga macam-macam saya lupa heheh. Foto di bawah merupakan spot wisata pasar apung.

Danau buatan untuk berjualan
source : dokumen pribadi
Oiya, di sini kalian juga bisa menyewa sepeda air loh dengan harga tiket kalau tidak salah 20.000 rupiah per jam untuk mengelilingi danau itu. Yah kalau kalian nggak ingin capek sih, kalian juga bisa naik perahu boat, sekitar 10 orang untuk rombongan perahu bootnya dengan harga per orang ± 30.000 rupiah sekali putaran.

Selain spot di atas, masih banyak lagi spot-spot yang menarik untuk dikunjungi di Floating Market loh, contohnya wisata Kota Mini. Di sini akan menapilkan landscape sebuah kota mirip dengan bentuk aslinya dengan sarana pelengkap. Harga masuk ke sini lumayan yaa sekitaran 20.000 rupiah. Karena keterbatasan waktu, saya tidak bisa mampir ke kota mini ini deh. Selain itu juga masih ada Spot Miniatur Kereta Api, Becak dan Mobil mini, dan masih banyak lagi. Di mana setiap spot akan dikenakan biaya masuk yaa ..

Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo merupakan tempat pertunjukkan dan pusat kerjinan tangan yang berasal dari bambu. Pengunjung yang datang kesini nantinya akan diberi kalung dengan gantungan angklung. Pertunjukkan dimainkan mulai dari anak kecil balita hingga usia remaja. Kita bisa melihat dedek-dedek gemes yang sudah pandai dan jago bermain angklung. Tak hanya itu, pengunjung juga akan dipinjamkan angklung dan bermain bersama dengan arahan instruktur dari Saung Angklung Udjo.
Peserta saung angklung
source : dokumen pribadi

Angklung yang diberikan ke penonton memiliki nada yang berbeda-beda, mulai dari nada do hingga do yang lebih tinggi. Instruktur akan memberikan syarat dan penonton diwajibkan untuk mengingat isyarat tersebut sebagai tanda kapan harus membunyikan angklungnya. Dan ketika itu saya mendapat angklung dengan nada do yang lebih tinggi.

Angklung
source : dokumen pribadi

Setelah permainan selesai, angklung akan diminta kembali dong :)). Kemudian pengunjung yang terpilih akan diajak bermain dan menari bersama dedek-dedek gemes tadi yang sudah bermain angklung untuk pertunjukkan. Ininih aku sempilin penampilan mereka yaaa waktu pertunjukan heheh.

Pertunjukkan di Saung Udjo
source : dokumen pribadi

Tidak hanya pertunjukkan, pengunjung juga bisa membeli souvenir dari saung udjo ini, angklung misalnya atau souvenir yang berasal dari Bandung lainnya :)).